FC Barcelona
PENGETAHUAN BAGI ISLAM BAGAIKAN RUH (NYAWA) BAGI MANUSIA (MUHAMMAD AL GHAZALI (1970), KHULUQUL MUSLIM: 445).

Jumat, 23 September 2016

Wudlu Mandi Junub dan Tayamum

BAB I
WUDHU
1.      Hal-hal yang mewajibkan wudhu
a.       Ketika hendak sholat
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sŒÎ) óOçFôJè% n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr öNä3tƒÏ÷ƒr&ur n<Î) È,Ïù#tyJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3ÅrâäãÎ/ öNà6n=ã_ör&ur n<Î) Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4 bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#r㍣g©Û$$sù 4 bÎ)ur NçGYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4n?tã @xÿy ÷rr& uä!%y` Ótnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãMçGó¡yJ»s9 uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#rßÅgrB [ä!$tB (#qßJ£JutFsù #YÏè|¹ $Y6ÍhŠsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNà6Ïdqã_âqÎ/ Nä3ƒÏ÷ƒr&ur çm÷YÏiB 4 $tB ߃̍ムª!$# Ÿ@yèôfuŠÏ9 Nà6øn=tæ ô`ÏiB 8ltym `Å3»s9ur ߃̍ムöNä.tÎdgsÜãŠÏ9 §NÏGãŠÏ9ur ¼çmtGyJ÷èÏR öNä3øn=tæ öNà6¯=yès9 šcrãä3ô±n@ ÇÏÈ  
Q.S. Al-Maidah [5]: 6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

[403] Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
[404] Artinya: menyentuh. menurut jumhur Ialah: menyentuh sedang sebagian mufassirin Ialah: menyetubuhi.

b.      Ketika hendak thawaf mengelilingi ka’bah
Berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan An-Nasa’I, At-Tirmidzi, dan Ibnu Khuzaimah bahwa: “Thawaf mengelilingi Ka’bah adalah termasuk shalat”.

c.       Memegang mushaf Al Qur’an
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Amru bin Hazm, Hakim bin hizam, dan Ibnu Umar bahwa Nabi SAW bersabda: “tidak boleh seseorang memegang al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci”.

2.      Keutamaan-keutamaan wudhu
a.       Hadits yang diriwayatkan Abu hurairah, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya umatku kelak di hari kiamat akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang (mukanya) karena bekas air wudhu”. H.R Al Bukhari.
b.      Hadits yang diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “seorang muslim yang berwudhu dengan sempurna, kemudian melakukan sholat 2 raka’at dengan menghadapkan hati dan wajahnya (kepada Allah), maka wajib baginya masuk surga”. H.R. Muslim.
3.      Tata cara wudhu, kewajiban, dan rukun
a.       Berniat dalam hati.
Berdasarkan hadits dari Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya amal itu tergantung niatnya”.
b.      Membaca basmalah.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: “tidak dipandang sholat orang yang sholat dengan tidak berwudhu; tidak dipandang berwudhu orang yang berwudhu dengan tidak menyebut nama Allah.
c.       Membasuh kedua tangan 3 kali.
d.      Berkumur-kumur memasukkan air ke hidung.
e.       Membasuh muka 3 kali.
Batasan muka adalah menyamping dari telnga kanan hingga telinga kiri, lalu dari atas mulai tempat tumbuhnya rambut di dahi hingga janggut, termasuk janggut. Ini berdasarkan hadit yang diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid r.a dan Humran dari Utsman r.a.
f.       Membasuh tangan kanan dan kiri masing-masing 3 kali
g.      Membasuh kepala termasuk telinga 1 kali
h.      Membasuh kaki kanan dan kiri masing-masing 3 kali
i.        Selesai berwudhu membaca do’a
j.        Dilakukan dengan tertib dan berurutan
k.      Dilakukan dengan sempurna
Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud disebutkan bahwa Nabi SAW melihat seseorang sholat, namun punggung kakinya tidak terbasahi air kira-kira seluas uang dirham. Rasulullah SAW memerintahkan agar dia mengulang wudhunya, baru kemudian sholat.
4.      Syarat-syarat wudhu
a.       Beragama Islam.
b.      Berakal sehat.
c.       Tamyiz, yaitu bisa membedakan yang baik dengan yang buruk.
d.      Berniat dalam hati.
e.       Tidak ada hal yang mewajibkan mandi
f.       Sebelumnya beristinja dan istijmar.
g.      Air yang digunakan suci lagi mubah.
h.      Air yang digunakan bisa membersihkan kotoran dan najis.
i.        Tidak ada hal-hal yang dapat menghalanginya sampai ke kulit.
j.        Telah masuk sholat bagi orang yang wajib berwudhu setiap hendak sholat.
5.      Hal-hal yang disunnahkan dalam berwudhu
a.       Bersiwak.
b.      Mencuci kedua telapak tangan
c.       Menggosok-gosok anggota wudhu
d.      Membasuh tiap-tiap anggota wudhu 3 kali.
e.       Berdo’a setelah berwudhu.
f.       Sholat 2 raka’at setelah berwudhu
g.      Sempurna dalam berwudhu, tetapi tidak berlebih-lebihan.
Diriwayatkan dari Amru bin Syuaib, dari bapakny, dari kakeknya, dia berkata, “pernah ada seorang badui datang kepada Nabi SAW. Beliau memperagakan cara berwudhu kepada orang tersebut dengan membasuh tiap anggota wudhu 3 kali, kemudian berkata,”beginiliah cara berwudhu. Barangsiapa menambah-namabah cara ini berarti dia telah berbuat kejelekan, melanggar batas dan dzalim”.
6.      Hal-hal yang membatalkan wudhu
a.       Keluarnya sesuatu dari dua lubang kemaluan.
b.      Keluarnya najis yang tidak melewati lubang kemaluan.
c.       Tidak sadarkan diri karena tidur ataupun lainnya
d.      Menyentuh kemaluan, qubul maupun dubur dengan tangan secara langsung.
e.       Makan daging unta.
f.       Murtad dari Islam

7.      Hal-hal yang menyebabkan kita disunnahkan berwudhu
a.       Ketika hendak berdzikir dan berdo’a kepada Allah.
b.      Ketika hendak tidur.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Al Barra’ bin Azib r.a. Nabi SAW bersabda: “bila kamu hendak tidur, berwudhulah sebagaimana kamu berwudhu untuk sholat. Kemudian berbaringlah dengan bertumpu pada tubuhmu bagian kanan”.
c.       Setiap kali berhadats.
d.      Setiap kali hendak shalat.
e.       Sehabis membawa jenazah.
f.       Sehabis muntah.
g.      Setelah memakan makanan yang dipanggang/dibakar.
h.      Hendak makan dalam keadaan junub.
i.        Ketika hendak mengulang persetubuhan.
j.        Ketika ingin tidur dalam keadaan junub.


BAB II
MANDI
1.      Hal-hal yang Mewajibkan Mandi.
a.       Keluar mani.
b.      Bersetubuh
Dari hadits yang diriwayatkan Aisyah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “bila seorang suami duduk di antara empat anggota badan istrinya, lalu kemaluannya bertemu dengan kemaluan istrinya, maka keduanya wajib mandi”.
c.       Masuk Islam
d.      Mati tetapi bukan mati syahid
e.       Haidh.
Q.S. Al Baqarah [2]: 222
štRqè=t«ó¡our Ç`tã ÇÙŠÅsyJø9$# ( ö@è% uqèd ]Œr& (#qä9ÍtIôã$$sù uä!$|¡ÏiY9$# Îû ÇÙŠÅsyJø9$# ( Ÿwur £`èdqç/tø)s? 4Ó®Lym tbößgôÜtƒ ( #sŒÎ*sù tbö£gsÜs?  Æèdqè?ù'sù ô`ÏB ß]øym ãNä.ttBr& ª!$# 4 ¨bÎ) ©!$# =Ïtä tûüÎ/º§q­G9$# =Ïtäur šúï̍ÎdgsÜtFßJø9$# ÇËËËÈ
222.  Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci[138]. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

[137]  maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh.
[138]  ialah sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti darah keluar.

f.       Nifas.

2.      Hal-hal yang Terlarang bagi Orang yang Junub.
a.       Shalat.
Q.S. An Nisa [4]: 43
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw (#qç/tø)s? no4qn=¢Á9$# óOçFRr&ur 3t»s3ß 4Ó®Lym (#qßJn=÷ès? $tB tbqä9qà)s? Ÿwur $·7ãYã_ žwÎ) ̍Î/$tã @@Î6y 4Ó®Lym (#qè=Å¡tFøós? 4 bÎ)ur LäêYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4n?tã @xÿy ÷rr& uä!$y_ Ótnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãLäêó¡yJ»s9 uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#rßÅgrB [ä!$tB (#qßJ£JutFsù #YÏè|¹ $Y7ÍhŠsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNä3Ïdqã_âqÎ/ öNä3ƒÏ÷ƒr&ur 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. #qàÿtã #·qàÿxî ÇÍÌÈ
43.  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[301], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu Telah menyentuh perempuan, Kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

[301]  menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat Ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.

b.      Thawaf
c.       Menyentuh Al-Qur’an.
d.      Membaca Al-Qur’an.
e.       Berdiam di Masjid.

3.      Syarat-syarat Mandi.
a.       Niat.
b.      Islam.
c.       Berakal sehat.
d.      Tamyiz.
e.       Air yang dipakai suci dan mubah.
f.       Tidak ada hal-hal yang menghalangi sampainya air ke kulit.
g.      Telah berhentinya hal-hal yang mewajibkan mandi.

4.      Tata Cara Mandi.
a.       Niat dalam hati.
b.      Membaca basmalah.
c.       Mencuci telapak tangan terlebih dahulu 3 kali.
d.      Mencuci kemaluan dengan tangan kiri.
e.       Membersihkan tangan kiri.
f.       Berwudhu.
g.      Menyelai-nyelai rambut secara merata dan menyiram kepala.
h.      Menggosok bagian tubuh yang tidak terjangkau air.
i.        Bergeser dari tempat semula lalu membasuh kedua kaki.

5.      Mandi-mandi Sunnah
a.       Mandi pada hari Jum’at.
Hadits yang diriwayatkan Abu Sai’d Al Khudri, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “mandi pada hari jum’at wajib bagi setiap laki-laki yang telah baligh”.
b.      Mandi ketika hendak ihram.
c.       Mandi ketika hendak masuk Makkah.
d.      Mandi ketika hendak mengulangi persetubuhan.
e.       Mandi sehabis memandikan jenazah.
f.       Mandi setelah mengubur mayat orang musyrik.
g.      Mandi setiap hendak shalat bagi wanita yang istihadhah.
h.      Mandi setelah siuman dari pingsan.
i.        Mandi setelah berbekam.
j.        Mandi ketika masuk Islam.
k.      Mandi ketika hendak shalat hari raya.
l.        Mandi pada hari arafah.


8.       


BAB III
TAYAMUM
1.      Pengertian.
Secara bahasa, tayamum artinya menyengaja. Adapun menurut istilah syar’i tayamum artinya mengambil tanah yang suci untuk digunakan mengusap muka dan tangan dengan niat untuk menghilangkan hadats karena tidak mendapatkan air atau berhalangan menggunakan air.
2.      Dasar Hukum Tayamum.
Q.S. Al Maidah [5]: 6
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sŒÎ) óOçFôJè% n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr öNä3tƒÏ÷ƒr&ur n<Î) È,Ïù#tyJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3ÅrâäãÎ/ öNà6n=ã_ör&ur n<Î) Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4 bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#r㍣g©Û$$sù 4 bÎ)ur NçGYä. #ÓyÌó£D ÷rr& 4n?tã @xÿy ÷rr& uä!%y` Ótnr& Nä3YÏiB z`ÏiB ÅÝͬ!$tóø9$# ÷rr& ãMçGó¡yJ»s9 uä!$|¡ÏiY9$# öNn=sù (#rßÅgrB [ä!$tB (#qßJ£JutFsù #YÏè|¹ $Y6ÍhŠsÛ (#qßs|¡øB$$sù öNà6Ïdqã_âqÎ/ Nä3ƒÏ÷ƒr&ur çm÷YÏiB 4 $tB ߃̍ムª!$# Ÿ@yèôfuŠÏ9 Nà6øn=tæ ô`ÏiB 8ltym `Å3»s9ur ߃̍ムöNä.tÎdgsÜãŠÏ9 §NÏGãŠÏ9ur ¼çmtGyJ÷èÏR öNä3øn=tæ öNà6¯=yès9 šcrãä3ô±n@ ÇÏÈ
6.  Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

[403]  Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
[404]  artinya: menyentuh. menurut Jumhur ialah: menyentuh sedang sebagian Mufassirin ialah: menyetubuhi.

3.      Yang Dibolehkan Tayamum.
a.       Seseorang dibolehkan tayamum bila tidak mendapatkan air.
b.      Seseorang dibolehkan tayamum bila mendapatkan air tetapi tidak cukup untuk berwudhu atau mandi.
c.       Seseorang dibolehkan tayamum bila mendapatkan air, tetapi air tersebut sangatlah dingin, sehingga akan membahayakan dirinya bila digunakan berwudhu atau mandi, sementara dia tidak mampu memanaskan air tersebut.
d.      Seseorang dibolehkan tayamum bila mempunyai luka yang akan semakin parah atau lama sembuhnya bila terkena air.
e.       Seseorang dibolehkan tayamum bila untuk mengambil air terhalang adanya musuh, kebakaran, atau pencuri sementara dia mengkhawatirkan keselamatan diri, harta atau keselamatannya bila dia memaksakan diri mengambil air. Dibolehkan tayamum juga bagi orang sakit yang tidak mampu mengambil air sementara tidak ada orang mengambilkannya.
f.       Seseorang dibolehkan tayamum bila ada air tetapi kalau air itu digunakan untuk berwudhu, dia khawatir akan kehausan dan kepayahan.

4.      Tata Cara Tayamum.
a.       Niat dalam hati.
b.      Membaca basmalah.
c.       Menepukkan kedua tangannya ke tanah yang suci sekali tepukan. Setelah itu mengusapkan telapak tangan ke muka, kemudian mengusap telapak tangan yang satu dengan telapak tangan yang lain secara bergantian dimulai dari ujung-ujung jari hingga pergelangan tangan.

5.      Hal-hal yang Membatalkan Tayamum.
a.       Hal-hal yang membatalkan wudhu membatalkan tayamum.
b.      Tayamum tidak boleh dilakukan seseorang ketika mendapatkan air.

6.      Seseorang yang Tidak Mendapatkan Air atau Tanah.
7.      Hukum Orang yang Tayamum, kemudian Mendapatkan Air setelah selesai Shalat.





1 komentar:

  1. Casino Poker Tournaments | Free
    No Deposit bet분석 Casino Poker Tournaments. At Casino 사다리사이트 Poker Tournaments we provide a variety of 블랙 잭 규칙 games that can 태평양 먹튀 be played for real money or 해외 배팅 사이트 for free.

    BalasHapus