FC Barcelona
PENGETAHUAN BAGI ISLAM BAGAIKAN RUH (NYAWA) BAGI MANUSIA (MUHAMMAD AL GHAZALI (1970), KHULUQUL MUSLIM: 445).

Minggu, 29 November 2015

Pengalaman Kuliah di IAID

Bismillahirrohmanirrohim. Sejak sekolah di SMU aku mulai tertarik dengan IPTEK. Maka pada masa akhir sekolah aku berniat untuk meneruskan pendidikanku ke jenjang perkuliahan sembari aku bekerja. Maka setelah berakhir masa SMU-ku pada tahun 2002, aku pergi ke kota Cikarang untuk mencari pekerjaan. Alhamdulillah setelah menganggur selama satu bulan akhirnya aku mendapatkan pekerjaan di salah satu pabrik yang bergerak di bidang manufaktur. Aku mengawali kerja sebagai operator produksi yang kemudian dipindahkan ke bagian Quality Assurance. Niat awal ingin kuliah sambil bekerja tidaklah terjadi. Selama 7 tahun (2002-2009) aku bekerja di sana, waktuku habis untuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk kuliah. Pada tahun 2009 aku mengundurkan diri dari perusahaan karena sesuatu hal yang tidak dapat aku ungkapkan pada siapapun. Aku kembali pulang ke Ciamis, kemudian mencari pekerjaan seadanya. Di Ciamis, aku pernah bekerja sebagai tukang ketik di dekat UNIGAL, kemudian bekerja di sebuah distro pakaian, dan sebagai penjual pulsa (sampai sekarang). Pada tahun 2011, aku bertemu dengan calon istriku, dan kami menikah pada 26 Juni 2011 di Ciamis. Setelah menikah, istriku menyarankan supaya aku mencoba bekerja sebagai pengajar di salah satu madrasah yang ada di Ciamis yang pada saat itu sedang membutuhkan pengajar. Maka aku pun mencoba bekerja sebagai pengajar di situ. Jujur saja, pada awalnya aku merasa frustasi menghadapi murid-murid yang sangat susah diatur. Rupanya menjadi seorang pengajar tidaklah mudah. Istriku yang sangat kucintai, selalu memberiku motivasi sehingga semangatku untuk mengajar kembali pulih. Setiap ada keinginan pasti ada jalan. Aku berpikir untuk melanjutkan pendidikanku ke bangku perkuliahan untuk mendukung pekerjaanku sebagai pengajar. Alhamdulillah pada tahun 2014, seseorang yang sangat baik bernama ibu Hj. Iin Suminar (semoga selalu ada dalam perlindungan Allah SWT) menawarkan bantuan kepadaku (tanpa diminta) untuk ikut membiayai perkuliahanku. Tentu saja aku sangat senang dan bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan olehnya. Maka, tanpa keraguan, aku menjatuhkan pilihan untuk kuliah di IAID Ciamis dan mengambil Prodi PAI. Walau istriku menyarankan untuk memilih Prodi PGMI (karena ia dulunya di jurusan PGSD/PGMI), tapi aku tetap pada pendirianku. Mulailah aku masuk ke dalam atmosfir perkuliahan di kelas reguler. Ternyata setelah masuk perkuliahan, aku merasa bahwa ilmu yang aku miliki tidak ada apa-apanya. Banyak sekali hal-hal baru yang aku dapatkan di kursi cheetose (bangku) perkuliahan. Dulu aku merasa ilmu yang sudah aku dapatkan itu sudahlah cukup. Tetapi ternyata setelah kuliah ilmu yang sudah aku dapatkan itu tidak ada apa-apanya sama sekali. Sekarang aku sudah sampai semester 3 dan insya Allah sebentar lagi masuk ke semester 4. Banyak sekali hal-hal baru yang bermanfaat telah aku peroleh, tetapi aku rasa belum cukup. Aku merasa betah kuliah di sini dan mudah-mudahan insya Allah, setelah lulus nanti aku ingin melanjutkan ke S-2. Amin ya robbal ‘alamin. Barokallohu li wa lakum.

Sabtu, 28 November 2015

MTs Darussalam Ciamis

Sejarah berdirinya MTs Darussalam Ciamis Satu hal yang acap dikenang oleh alumni Pesantren Darussalam adalah kebersahajaan pesantren ini dalam keseharian santrinya. Malah, seperti yang kerap terucap dari K.H. Irfan Hlielmy (Ayahanda K.H. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, MS.) (Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam) setiap menerima kunjungan tamu, selalu disambut dengan kalimat yang sama, seolah menegaskan bagaimana seharusnya santri Darussalam mengambil posisi dengan kerendah-hatian, “Selamat datang di tempat kami , Pesantren yang sangat sederhana ini”. Ihkwal kesejahteraan dan kesederhanaan Darussalam ternyata sama tuanya dengan sejarah pesantren ini. Nun di paruh 1929, Kiai Ahmad Fadlil (meninggal tahun 1950) ayahanda K.H. lrfan Hielmy, memulai kisah dengan sebuah mesjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak saja diajari ilmu-ilmu agama tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam, dan diberi contoh bagaimana memelihara dan memakmurkan mesjid. Pesantren Cidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar bahkan di tahun-tahun pertama mulai dikenal luas dan Iebih banyak lagi santri yang mondok. Tanah Pondok Pesantren Darussalam Ciamis ini adalah hasil wakaf dari suami-istri Mas Astapraja dan Siti Hasanah di kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kec. Cijeungjing, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Dibantu oleh masyarakat dan santri. Keputusan Kyai Ahmad Fadlil dengan hanya menerima santri putra saja, karena tidak bisa keluar dari kontelasi keamanan sekitar penjajahan Belanda. Karena didorong oleh keinginan untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajah. Lebih dari itu, penguasaan Bahasa Arab telah tampak dari sejak Ahmad Fadlil muda menghafal kitab-kitab Jauhar Maknun, Uqudul Juman, Takhisul Miftah dan syair-syairnya. Bahkan, pada usia 31 tahun beliau telah berhasil menerjemahkan Qosidah AI-Burdah karya Muhammad Said al-Busyiri ke dalam bahasa Sunda diantara visi misi Pondok Pesantren Darussalam Ciamis yang terpenting adalah mencerdaskan kehidupan bangsa/umat. Melalui sejarah yang panjang berdirinya tahwi. Pada tahun 1967 mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan Modern dengan mengadaptasi model klasikal, dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) di Darussalam disebut Raudlatul Athfal (RA) sehinga Perguruan tinggi Program Strata 1 dan 2 telah ada di Pesantren ini. Lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan adalah Raudhlatul Athfal (RA) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD, dan Madrasah Tsanawiyah berdiri pada tahun 1969, dan selanjutnya berdiri Madrasah Aliyah Negeri (MAN) atas permintaan Kementerian Agama belum menyediakan dana untuk keperluan itu, maka penyelenggaraan diserahkan kepada Pondok Pesantren Darussalam Ciamis. Visi dan Misi Visi : Memiliki Keunggulan Keperibadian dan Jiwa Kepemimpinan secara Kaaffah Misi : Membangun keterampilan berbahasa asing. Membangun motivasi dan bakat individual. Meningkatkan keterampilan memimpin. Menanamkan nilai spiritualitas dalam sistem pembelajaran. Membentuk pribadi-pribadi unggulan melalui keimanan, ilmu, dan amal shaleh. Memiliki Madrasah Unggulan. Tujuan : Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi dalam memiliki keunggulan kepribadian yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi dan memiliki kemandirian dalam bersikap, bertindak dan berfikir berbasis akhlakul karimah. Menciptakan pribadi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Menciptakan suasana kondusif dalam proses pembelajaran. Menyediakan sarana dan media pembelajaran yang efektif dan inovatif. Strategi : Mengupayakan terwujudnya sistem penjaminan mutu madrasah dengan memiliki keunggulan yang ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara. Mendidik dan membina siswa dalam proses pendidikan integral sebagai bagian dari pendidikan kepemimpinan yang kuat dan berkarakter. Memadukan sistem pembelajaran madrasah dan sistem pendidikan pesantren yang bertumpu pada sikap akhlak mulia dan budaya menuntut ilmu yang terus menerus. Mendorong dan membimbig siswa dalam menciptakan budaya prestasi, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sosial. Membuat rombongan belajar atau kelas berdasarkan minat dan bakat dalam belajar peserta didik. Menyelenggarakan kelas unggulan

SMA PLUS DARUSSALAM

Sejarah Berdirinya SMA Plus Darussalam Melalui sejarah yang panjang (berdiri tahun 1929 oleh K.H. Ahmad Fadlil), kini Pondok Pesantren Darussalam telah berkembang dan mencapai kemajuan yang sangat menggembirakan. Pondok Pesantren yang pada awal berdirinya hanya memiliki sebuah rumah tempat tinggal Kiayi, sebuah masjid dan sebuah asrama (pondok) yang sederhana, kini telah memiliki fasilitas bangunan yang relatif lengkap dan beberapa diantaranya cukup megah. Disamping peningkatan fasilitas dan sarana pendidikan untuk santri, hal yang sangat penting lain adalah pengembangan sistem pendidikannya. ketika di banyak Pondok Pesantren lain masih mengkhususkan pada pengajian kitab, Pesantren Darussalam mulai merintis untuk menyelenggarakan pendidikan formal. Maka sejak dasawarsa 60-an, Pesantren Darussalam mulai memodernisasikan sistem pendidikannya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal. Pada tahun 1967, mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan modern dengan mengadaptasi model klasikal dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dar mulai Taman Kanak-kanak (TK) (di Pesantren Darussalam disebut Raudlatul Athfal/RA) hingga perguruan tinggi telah ada di pesantren ini. Lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan adalah Raudlatul Athfal (Taman Kanak-kanak) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah/MI (setingkat SD), lalu Madrasah Tsanawiyah Darussalam/MTsD (setingkat SMP) pada tahun 1968. kemudian berdiri Madrasah Aliyah Negeri Darussalam (setingkat SMA) pada tahun 1969. Selanjutnya didirikan SMA Plus Darussalam yang merupakan lembaga pendidikan swasta pada tahun 2003. Sedangkan Pendidikan Tinggi (PT) di Pondok Pesantren Darussalam adalah berbentuk Institut yang didirikan pada tahun 1970, dengan nama Institut Agama Islam Darussalam (IAID) yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu Pondok Pesantren Darussalam. Disamping itu, pada tahun 1995 diselenggarakan pula Ma'had 'Aly, yaitu pendidikan tinggi Pesantren Darussalam. Mahasantri Ma'had 'Aly ini terdiri dari lulusan Madrasah Aliyah dan para mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam dari berbagai fakultas yang memenuhi persyaratan, diantaranya telah mampu membaca kitab-kitab kuning, dan pada 2003 Berdirilah Sekolah Menengah Atas (SMA) Plus Darussalam sebagai sekolah alternatif yang menggunakan kurikulum dari kementrian pendidikan yang dipadukan dengan kurikulum pesantren Darussalam. Visi dan Misi Visi Unggul dalam logika, etika, dan estetika secara profesional yang berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya Misi 1. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama. 2. Membentuk kepribadian unggul dan tangguh yang dilandasi iman dan taqwa. 3. Meningkatkan kinerja profesional dalam pelaksanaan proses pendidikan pada setiap komponen sekolah. 4. Menumbuhkan minat dan prestasi belajar dengan mengoptimalkan teknik pembelajaran dan sumber daya belajar. 5. Menciptakan manajemen sekolah yang terbuka. 6. Mewujudkan pelayanan prima bagi seluruh komponen yang terkait. 7. Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, dan demokratis. 8. Memberdayakan semua komponen sekolah untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. 9. Menumbuhkan apresiasi seni. 10. Menumbuhkan budaya tertib, budaya bersih, dan peduli lingkungan.

MAN DARUSSALAM CIAMIS

Pada paruh 1929, Kyai Ahmad Fadlil (meninggal tahun 1950) ayahanda K.H. Irfan Hielmy (alm), memulai kisah pendirian Pondok Pesantren dengan sebuah mesjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak saja diajarai ilmu-ilmu agama tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam, dan diberi contoh bagaimana memelihara bilik dan memakmurkan mesjid. Pesantren Cidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar bahkan di tahun-tahun pertama mulai dikenal luas dan Iebih banyak lagi santri yang mondok. Tanah Pondok Pesantren Darussalam Ciamis ini adalah hasil wakaf dari suami-istri Mas Astapraja dan Siti Hasanah di Kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pada tahun 1967 mulai dirintis penyelenggaraan sistem pendidikan formal dengan mengadaptasi model klasikal, dan sampai saat ini semua jenjang pendidikan dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudlatul Athfal (RA) telah berdiri hingga Perguruan Tinggi. Lembaga pendidikan formal pertama yang didirikan oleh Pesantren Darussalam Ciamis adalah Raudhlatul Athfal (RA) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD, dan Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) berdiri pada tahun 1969. Kemudian pada tahun 1969 berdiri Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) yang semula merupakan Madrasah Aliyah Swasta Darussalam Kabupaten Ciamis berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 62 Tahun 1969 pada tangal 2 Djuli tahun 1969. Dan dalam konsideran SK Menteri Agama tersebut dinyatakan bahwa selama Anggaran Belanja Departemen Agama untuk keperluan tersebut tidak mencukupinya, maka biaya pembinaan selanjutnya dibebankan kepada Pengasuh Pesantren Darussalam Ciamis. Dalam perjalanannya yang telah mencapai usia 41 tahun ini, MAN Darussalam Ciamis berkomitmen pada aturan yang berlaku yang kemudian dikembangkan dengan arah kebijakan madrasah serta pendayagunaan potensi tenaga edukatif, tenaga administratif serta fasilitas sarana yang ada di MAN Darussalam Ciamis. Kondisi demikian tentu akan menunjukan jati dirinya dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai keberhasilan yang dicapai peserta didik. Demikian pula sebagai arah timbal balik hubungan madrasah dengan masyarakat, MAN Darussalam Ciamis telah menunjukkan perhatian serta kepercayaan masyarakat yang semakin positif. Hal ini pun dapat dibuktikan dengan peminat siswa dari tahun ke tahun yang terus meningkat sehingga dalam penerimaan siswa baru diadakan seleksi melalui batasan nilai (hasil Ujian Nasional dan tes khusus). Kendatipun demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan yang menghadapi berbagai heteroginitas dalam komponen-komponennya, maka tidak menutup mata terhadap berbagai kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu dalam mengoperasionalkan usaha pendidikan pada MAN Darussalam Ciamis, secara berkesinambungan pimpinan madrasah serta seluruh mitra kerjanya senantiasa berfikir inovatif dan prosfektif menuju pendidikan yang bermutu. Dalam perjalannya sampai sekarang, Alhamdulillah MAN Darussalam Ciamis telah mampu melengkapi dirinya dengan sarana dan prasarana yang tidak kalah dari sekolah lainnya, demi mendukung pengembangan keilmuan yang diharapkan seluruh pihak, misalnya laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mencakup Laboratorium Fisika, Kimia, dan Bilogi. Selain itu dilengkapi pula dengan Laboratorium Bahasa dan Laboratorium Komputer. Demikian pula dengan unsur pendidiknya, MAN Darussalam Ciamis terus berusaha menjalin kerjasama baik dengan sesama pendidik dalam negeri maupun dengan para pendidik dari mancanegara, khususnya dari Asia dan Amerika, juga para siswanya pernah diikutsertakan dalam program pertemuan pelajar ke Jepang, dan guru ke Amerika Serikat (AS). Disamping itu, MAN Darussalam Ciamis tetap berpegang teguh pada prinsip utama yaitu mencetak manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tanpa melupakan keimanan dan ketaqwaan (Imtak). Kegiatan keagamaan sesuai ciri Madrasah terus dikembangkan sehingga cita-cita tersebut bisa tercapai. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di MAN Darussalam Ciamis dapat tercapai apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola prilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang matang dan terencana dengan baik supaya dapat memenuhi. Adapun para Kepala yang pernah memimpin/bertugas di MAN Darussalam Ciamis adalah sebagai berikut: KH. Ibrahim Ahmad (1969 – 1994) Drs. H. Wahyudin, M. Pd. (1994 – 2004) Dra. Hj. Eulis Fadilah Jauhar Nafisah, M. Pd. I (2004 – 2010) Drs. Tatang Ibrahim, M. Pd (2010 – 2012) Dra. Hj. Eulis Fadilah Jauhar Nafisah, M. Pd. I (2012 – sekarang) A. Visi Terwujudnya Madrasah yang unggul dalam kepemimpinan dan pengajaran berbasis pesantren dan berwawasan global. B. Misi Mengupayakan terwujudnya sistem penjaminan mutu madrasah bertaraf internasional yang ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara Menciptakan suasana kondusif dalam mewujudkan peserta didik yang berprestasi, cerdas, trampil, kreatif dan produktif Menumbuhkan dan mengembangkan minat dan motivasi peserta didik mengembangkan layanan propesional dan manajemen yang terbuka menyebarkan semangat keteladanan, demokrasi, toleransi dan berpikir positif C. Tujuan Menciptakan peserta yang menjunjung tinggi dalam memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Menciptakan peserta didik yang menjunjung tinggi dan memiliki kemandirian dalam bersikap, bertindak dan berfikir akhlakul karimah Mewujudkan suasana kondusip bagi proses pembelajaran Menyediakan sarana dan media pembelajaran yang efektif dan inofatif Membangun tenaga kependidikan agar terwujud suasana pembelajaran yang kondusif, efektif dan inopatif Mendorong tumbuhnya motivasi berprestasi yang tinggi dikalangan peserta didik Mengimplementasikan KTSP dan budaya komperatif

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS

Sejarah IAID Institut Agama Islam Darussalam (IAID) adalah Perguruan Tinggi Agama Islam yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu Pondok Pesantren Darussalam. Pendidikan Tinggi Islam yang lahir pada tanggal 1 Juni 1970 ini sejak lama dipercaya pemerintah dan masyarakat untuk mendidik calon-calon sarjana-ulama-cendekia, yang memiliki visi ke-Islam-an, keilmuan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Kepercyaan itu dibuktikan dengan jumlah ribuan alumni yang tersebar hampir di seluruh pelosok nusantara dalam berbagai peran dan kedudukan. Pada awal berdirinya, IAID hanya memiliki satu fakultas, yaitu Fakultas Syari’ah. Kemudian melalui usaha keras, saat ini telah ada tiga fakultas dan satu program, yaitu Fakultas Syari’ah (Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah), Fakultas Tarbiyah (Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), Fakultas Dakwah (Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam), dan Program Pascasarjana/S2 (Program Studi Pendidikan Islam. Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah pernah didirikan, tetapi kemudian diubah menjadi Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sesuai dengan tuntutan dan perkembangan yang ada. Program Diploma PGSD/PGMI juga pernah ada tetapi kemudian ditingkatkan statusnya dari Program Diploma menjadi Program Strata Satu. Secara kronologis, sejarah perkembangan IAID dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi, yaitu: No. Tanggal Peristiwa Penting Dasar Hukum 1 01/06/1970 Pendirian Fakultas Syari'ah IAIN SGD Bandung di Kampus Pesantren Darussalam, sebagai Cikal Bakal Berdirinya IAID Ciamis - 2 14/03/1972 Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Terdaftar SK Direktur Direktorat Perguruan Tinggi Agama No. Dd/I/PT/3/Nc.B-IV/3/50.336/1972 3 01/07/1972 Pendirian Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis (Perubahan dari Fakultas Syari'ah menjadi Institut) SK Yayasan No. 07/YAKPI/VII/1972 4 01/01/1975 Penetapan Lambang IAID SK YAKPI No. 027/YAKPI/I/1975 5 18/08/1975 Penetapan Statuta IAID SK YAKPI No. 28 Tahun 1987 6 18/08/1975 Penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga YAKPI SK YAKPI No. 058/YAKPI/IV/1991 7 23/06/1979 Pemberian Status Diakui Sama Dengan Tingkat Sarjana Muda (Bacaloreat) Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri Kepada Tingkat Sarjana Muda (Bacaloreat) Fakultas Syari'ah IAID Ciamis Jawa Barat SK Menteri Agama No. 53 Tahun 1979 8 01/09/1985 Pembukaan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fak. Tarbiyah SK Yayasan No. 06/YAKPI/II/1985 9 03/11/1986 Pemberian Izin Operasional Jurusan Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah SK Kopertais Wilayah II Jawa Barat Nomor 05 Tahun 1986 10 01/12/1988 Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Penyesuaian Jalur dan Program Pendidikan Strata Satu untuk Jurusan Peradilan Agama (Qodlo) SK Menteri Agama Nomor 220 Tahun 1988 11 27/05/1989 Pemberian Status Terdaftar Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah SK Menteri Agama No. 109 Tahun 1989 12 18/01/1993 Pemberian Status Diakui Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah SK Menteri Agama No. 11 Tahun 1993 13 01/02/1993 Jurusan Peradilan Agama Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Disamakan SK Menteri Agama No. 14 Tahun 1993 14 20/09/1995 Perubahan Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah Menjadi Fakultas Dakwah SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995 15 20/09/1995 Penetapan Kembali Status Disamakan Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995 16 20/09/1995 Pemberian Status Terdaftar Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995 17 20/09/1995 Pemberian Status Terdaftar Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995 18 20/09/1995 Pemberian Status Terdaftar Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Fakultas Dakwah SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995 19 20/09/1995 Pemberian Status Terdaftar Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari'ah SK Menteri Agama No. 445 tahun 1995 20 22/07/1997 Penetapan Kembali Status Diakui Program Strata Satu Jurusan Pendidikan Agama Islam Fak. Tarbiyah SK Dirjen Binbaga Islam No. E/151/1997 21 15/10/1998 Penetapan Kembali Status Disamakan Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah SK Dirjen Binbaga Islam No. E/330/1998 22 23/06/2000 Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah Memperoleh Status Terakreditasi dari BAN PT SK BAN PT Nomor 012/BAN-PT/Ak-IV/VI/2000 23 23/06/2000 Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Memperoleh Status Terakreditasi dari BAN PT SK BAN PT Nomor 012/BAN-PT/Ak-IV/VI/2000 24 21/08/2002 Pemberian Izin Operasional Program Diploma II (D.2) PGSD/PGMI dan PGTKI SK Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten No. 240/KOP/II/S/2002 25 10/06/2003 Jurnal TAJDID Memperoleh Status Terakreditasi Pertama dari Dirjen Dikti Departemen Pdndidikan Nasional SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional R.I. Nomor 34/DIKTI/Kep/2003 26 18/07/2003 Program Studi Pendidikan Agama Islam Fak. Tarbiyah Memperoleh Status Terakreditasi Kembali (B) dari BAN PT SK BAN PT No. 015/BAN-PT/Ak-VII/S1/VII/2003; dengan Sertifikat Akreditasi No. 0562/Ak-VII-S1-015/IASPAI/VII/2003 27 20/08/2003 Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah Memperoleh Status Terakreditasi Kembali (B) dari BAN PT SK BAN PT No. 019/BAN-PT/Ak-VII/S1/VIII/2003 28 26/08/2003 Izin Penyelenggaraan Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Islam Program Magister Ilmu Agama Islam pada Program PPs IAID SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.II/306/2003 29 13/05/2005 Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.II/119/2005 30 13/05/2005 Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.II/119/2005 31 12/07/2006 Jurnal TAJDID Memperoleh Status Terakreditasi Kedua (Nilai B) dari Dirjen Dikti Departemen Pdndidikan Nasional SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional R.I. Nomor 55a/DIKTI/Kep/2006 32 10/01/2007 Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Islam Program Pascasarjana (S2) SK Dirjen Kelembagaan Islam No. Dj.I/19/2007 33 10/07/2007 Izin Penyelenggaraan Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Jenjang Strata Satu (S1) SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.I/257/2007 Visi Misi Dan Tujuan VISI Menghasilkan akademisi muslim yang memiliki ketajaman intelektual, ketangguhan iman, kepekaan nurani, dan kekuatan moral MISI 1. Melaksanakan pengajaran dan pengembangan ilmu dan nilai-nilai Islam 2. Memelihara tradisi keilmuan Islam dan sekaligus mendorong pembaharuan pemikiran Islam 3. Mengarahkan mahasiswa kepada pemilikan ahklak mulia, pemikiran rasional, analitis, berorientasi pada pemecahan masalah, dan berpandangan jauh ke depan. 4. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan keilmuan dan masyarakat. 5. Memberikan kontribusi dalam proses pembangunan, khususnya dalam kaitan dengan upaya memperkuat landasan spiritual, moral dan etik pembangunan. 6. Memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan umat manusia. TUJUAN Menghasilkan tenaga ahli dalam bidang Ilmu Agama Islam yang kelak dapat bertindak sebagai tenaga penggerak pendidikan dan pengajaran serta penelitian dan pengembangan Ilmu Agama Islam. KOMPETENSI LULUSAN Pengetahuan dan pemahaman (knowledge and understanding) Mempunyai pemahaman dan penger-tian tentang dasar-dasar agama Islam Mempunyai pemahaman dan penger-tian tentang norma, kaidah teori dan metodologi ilmu-ilmu agama Islam Mempunyai pemahaman dan penger-tian tentang perkembangan ilmu-ilmu agama Islam. Keterampilan (skills) Terampil dalam menggali nilai-nilai universal ke-Islaman dan kemanu-siaan. Terampil dalam penerapan konsep dan teori atas fenomena umat Terampil dan aktif dalam kehidupan akademik di kalangan peminat dan peneliti ilmu-ilmu agama Islam Terampil dalam membangun refleksi fenomenal ilmu-ilmu agama Islam yang dihadapi oleh masyarakat Terampil dan peka dalam interpre-tasi teks, konteks, dan realitas umat. Kemampuan dan kesanggupan (ability/ capability) Menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta metodologi bidang ilmu-ilmu agama Islam Mampu mengidentifikasi, memfor-mulasi, dan menyelesaikan permas-alahan yang terkait dengan pene-rapan dan pengembangan ilmu-ilmu agama Islam Mampu merancang suatu penelitian bidang ilmu-ilmu agama Islam. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang ilmu-ilmu agama Islam Mampu menerapkan pengetahuan dan keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat. Sikap (attitude) Mempunyai sikap rasa ingin tahu terus-menerus tentang perkembang-an ilmu-ilmu agama Islam Mempunyai sikap dan berusaha melakukan internalisasi nilai-nilai universal agama Islam Peka terhadap upaya akademik dalam mengungkap khazanah ilmu-ilmu ke-Islaman Berupaya menciptakan budaya prestatif dan sikap produktif dalam menghasilkan karya-karya ilmiah bidang ilmu-ilmu agama Islam Menghargai pluralisme dan multi-kulturalisme sebagai realitas masya-rakat. Menghargai setiap upaya pendekatan interdisipliner dalam mengelola sumber daya umat.